Memasuki Masa Vassa 2025: Periode Retret Spiritual Para Bhiksu dan Bhiksuni

Memasuki Masa Vassa 2025: Periode Retret Spiritual Para Bhiksu dan Bhiksuni

Admin | 11 Juli 2025

10 Juli 2025 - Umat Buddha di seluruh dunia memasuki periode yang sangat penting dalam kalender dharma, yaitu masa Vassa atau Vassana yang dimulai pada hari ini, 10 Juli 2025. Periode retret spiritual ini akan berlangsung selama tiga bulan dan berakhir pada 6 Oktober 2025, yang kemudian akan disambut dengan perayaan Hari Raya Kathina 2569 BE.

Vassa merupakan tradisi kuno dalam Buddhism yang telah berlangsung selama lebih dari 2.500 tahun, sejak masa Buddha Gotama. Periode ini dikenal juga sebagai "Musim Hujan" dalam tradisi Theravada, di mana para bhiksu dan bhiksuni melakukan retret spiritual selama tiga bulan penuh.

Masa Vassa bukan sekadar periode penutupan diri dari dunia luar, melainkan waktu yang didedikasikan untuk pendalaman praktik dharma. Selama periode ini, para bhiksu dan bhiksuni fokus pada meditasi intensif, studi kitab suci, dan pengembangan spiritual yang lebih mendalam. Mereka tidak diperkenankan untuk melakukan perjalanan jauh atau pindah dari vihara tempat mereka tinggal.

Tradisi ini bermula dari masa Buddha Gotama yang menetapkan aturan bagi para bhiksu untuk tidak bepergian selama musim hujan di India. Hal ini dilakukan untuk menghindari bahaya perjalanan di musim hujan sekaligus memberikan waktu yang cukup bagi para bhiksu untuk berkonsentrasi pada praktik spiritual mereka.

Tahun ini, masa Vassa dimulai pada 10 Juli 2025 dan akan berakhir pada 6 Oktober 2025. Selama 88 hari ini, para bhiksu dan bhiksuni di seluruh dunia akan menjalankan rutinitas spiritual yang ketat, termasuk meditasi harian yang intensif, pembacaan dan studi Dhamma, serta pelaksanaan berbagai praktik pengembangan diri.

Bagi umat awam, masa Vassa juga menjadi periode yang sangat baik untuk meningkatkan dana (pemberian), sila (moralitas), dan bhavana (pengembangan mental). Umat Buddha didorong untuk lebih rajin memberikan dukungan kepada para bhiksu dan bhiksuni yang sedang menjalani retret, baik dalam bentuk makanan, obat-obatan, pakaian, maupun kebutuhan lainnya.

Berakhirnya masa Vassa pada 6 Oktober 2025 akan disambut dengan perayaan Hari Raya Kathina 2569 BE (Buddhist Era). Kathina merupakan salah satu perayaan terpenting dalam kalender Buddha Theravada, di mana umat Buddha memberikan persembahan berupa jubah dan kebutuhan lainnya kepada para bhiksu dan bhiksuni yang telah menyelesaikan masa Vassa.

Upacara Kathina memiliki makna mendalam sebagai bentuk apresiasi dan dukungan umat kepada Sangha yang telah menjalankan praktik spiritual intensif selama tiga bulan. Tradisi ini juga menjadi kesempatan bagi umat awam untuk memperoleh pahala yang besar melalui dana yang diberikan dengan tulus.

Selama masa Vassa, peran umat awam sangatlah penting dalam mendukung para bhiksu dan bhiksuni. Umat didorong untuk:

  1. Memberikan Dana Makanan - Menyediakan makanan sehat dan bergizi untuk mendukung kesehatan fisik para monastik
  2. Menyumbang Kebutuhan Pokok - Memberikan obat-obatan, pakaian, dan kebutuhan sehari-hari lainnya
  3. Menciptakan Lingkungan Kondusif - Menjaga ketenangan di sekitar vihara agar para monastik dapat berkonsentrasi
  4. Meningkatkan Praktik Spiritual - Menggunakan periode ini untuk memperdalam praktik dharma pribadi

Masa Vassa mengajarkan pentingnya dedikasi dan konsistensi dalam praktik spiritual. Periode ini mengingatkan semua umat Buddha bahwa pencapaian spiritual memerlukan waktu, usaha, dan komitmen yang sungguh-sungguh. Bagi umat awam, masa Vassa juga menjadi inspirasi untuk meningkatkan kualitas praktik dharma dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui dukungan terhadap para bhiksu dan bhiksuni selama masa Vassa, umat Buddha turut berpartisipasi dalam pelestarian dan pengembangan Sasana Buddha. Hal ini mencerminkan semangat gotong royong dalam komunitas dharma, di mana kesejahteraan spiritual dicapai melalui kerja sama dan saling mendukung.

Semoga masa Vassa 2025 ini membawa berkah dan kemajuan spiritual bagi seluruh umat Buddha, serta memperkuat ikatan dalam komunitas Sangha dan umat awam menuju pencapaian Nibbana.


Tim Redaksi STIAB Smaratungga