Bhante Nyanasuryanadi Mahathera Isi Talkshow dalam Sannipata Nusantara Umat Buddha Indonesia 2025

Bhante Nyanasuryanadi Mahathera Isi Talkshow dalam Sannipata Nusantara Umat Buddha Indonesia 2025

Admin | 14 Juli 2025

Jakarta, 13 Juli 2025 - Dr. Partono, M.Pd., M.Pd.B. atau yang lebih dikenal sebagai Bhante Nyanasuryanadi Mahathera menjadi pembicara utama dalam sesi talkshow pada acara Sannipata Nusantara Umat Buddha Indonesia Tahun 2025. Kegiatan bergengsi ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Kementerian Agama RI pada Minggu (13/7/2025) di Auditorium H.M. Rasjidi, Gedung Kemenag RI, Jakarta Pusat.

Acara yang mengangkat tema "Melangkah Maju untuk Indonesia Harmoni" ini berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB dan dihadiri langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memperkuat kerukunan dan kebersamaan umat Buddha di Indonesia.

Sesi talkshow yang dipandu oleh Bhante Nyanasuryanadi Mahathera berlangsung selama 45 menit, dari pukul 10:04 hingga 10:49 WIB. Dalam kesempatan ini, dosen STIAB Smaratungga tersebut menyampaikan presentasi komprehensif tentang permasalahan bidang pendidikan Buddha di Indonesia.

Dr. Partono mengidentifikasi enam permasalahan utama dalam pendidikan Buddha, yaitu: jumlah guru Pendidikan Agama Buddha di sekolah negeri yang masih terbatas, ketersediaan buku cetak Pendidikan Agama Buddha untuk siswa yang belum memadai di beberapa daerah dengan harga yang relatif mahal, metode pembelajaran yang masih cenderung konvensional dan kurang bervariasi, minimnya Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha Negeri maupun Swasta yang masih kurang memenuhi kebutuhan masyarakat, lulusan PTKB kerap mengalami kesulitan dalam memperoleh pekerjaan atau kurang diterima di masyarakat, serta hasil penelitian yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pengambilan kebijakan.

2.jpegSebagai praktisi pendidikan tinggi Buddha, beliau memberikan perspektif mendalam tentang tantangan dan peluang pengembangan pendidikan Buddha dalam konteks pembangunan Indonesia yang harmonis. Presentasi ini menjadi salah satu momen paling penting dalam talkshow, memberikan gambaran konkret tentang kondisi pendidikan Buddha saat ini.

Sannipata Nusantara Umat Buddha Indonesia 2025 menampilkan berbagai agenda menarik, mulai dari penampilan musik dan tari hingga penyerahan penghargaan rekor MURI. Acara dibuka dengan doa untuk Indonesia Harmoni yang dipimpin oleh YM. Acarya Shi Lianfei, dilanjutkan dengan laporan dari Dirjen Bimas Buddha, Drs. Supriyadi, M.Pd.

Puncak acara adalah arahan dari Menteri Agama yang menekankan pentingnya peran agama dalam pembangunan nasional. Acara juga dimeriahkan dengan penampilan Antono HT and Family serta penampilan tari "Adipati Mencapai Pencerahan" oleh Sanggar Tari Metta Semarang.

Kegiatan ini diikuti oleh 65 organisasi keagamaan Buddha dari seluruh Indonesia dengan total 143 peserta. Organisasi yang berpartisipasi meliputi berbagai aliran Buddhism, mulai dari Theravada, Mahayana, hingga Tantrayana, menunjukkan keberagaman dan persatuan umat Buddha Indonesia.

4.jpegBeberapa organisasi besar yang turut hadir antara lain Perkumpulan Sangha Theravada Indonesia, Perkumpulan Sangha Agung Indonesia, Sangha Mahayana Indonesia, Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI), Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI), dan masih banyak lagi.

Tujuan utama Sannipata Nusantara adalah memperkuat pemahaman Dhamma secara kontekstual, mempererat kebersamaan umat Buddha, serta menguatkan peran agama dalam pembangunan nasional yang harmonis dan moderat. Melalui kegiatan ini, diharapkan umat Buddha Indonesia dapat semakin solid dalam berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Kehadiran berbagai tokoh spiritual, organisasi keagamaan, dan dukungan pemerintah dalam acara ini menunjukkan komitmen bersama untuk mewujudkan Indonesia yang harmonis dan damai, di mana semua agama dapat hidup berdampingan dengan saling menghormati.


Tim Redaksi STIAB Smaratungga